Dosen dan Mahasiswa Teknik Sesalkan Pengunduran KIM


Biasanya kegiatan Kemah Ilmiah Mahasiswa (KIM) dilaksanakan beberapa hari setelah Student Day atau pada awal masa perkuliahan. Namun pada tahun ini, kegiatan tersebut diundur sampai kegiatan perkuliahan para mahasiswa baru sudah berjalan selama satu semester.


Beberapa dosen dan mahasiwa Teknik menyesalkan keputusan Rektor untuk mengundurkan pelaksanaan KIM. Keputusan Rektor tersebut sesuai SK Rektor No.262/H14/Km/2009 tentang tata laksana kegiatan kemahasiswaan Universitas Udayana, dinilai oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik justru merugikan. Dimana dalam BAB IX Pasal 15 yang mengatur tentang Kegiatan Kemah Ilmiah Mahasiswa melibatkan mahasiswa baru disebutkan pada Ayat 1 bahwa, “Kegiatan Kemah Ilmiah Mahasiswa melibatkan mahasiswa baru yang dilaksanakan oleh Fakultas diluar kampus Universitas Udayana, baru dapat dilaksanakan setelah proses belajar mengajar mahasiswa baru berjalan satu semester (mahasiswa semester 2),” Pembantu Dekan III Fakultas Teknik menyatakan jika KIM diundur, akan timbul masalah dalam turunnya dana. ”Kalau Januari, dananya itu susah turun, bagaimana kegiatan itu bisa dibiayai,” ungkap Janardana.

Beliau mengungkapkan pengunduran KIM juga sangat tidak relevan apa lagi bulan Januari merupakan musim penghujan. ”Jika dilihat dari segi kondisi cuaca, bulan Januari cuacanya jelek. Jika KIM dilaksanakan, KIM tidak dapat berjalan dengan baik karena maba tidak dapat tidur di tenda dengan baik dan kesehatan maba pun terganggu,” tegas Janardana.
Hal ini tentunya sangat mengejutkan. Karena seperti yang diketahui bersama, kegiatan KIM telah dilaksanakan sejak dulu dan berkelanjutan. Tanggapan yang beragam pun muncul dari berbagai pihak. “Pengumpulan-pengumpulan akan susah dilaksanakan karena diganggu kuliah dibandingkan kalo KIM di awal perkuliahan, saat masih masa penyesuaian,” ungkap Apri, mahasiswi Teknik Elektro 2007.
Maksudnya disini adalah, bila KIM dilaksanakan di awal semester ini, maka mahasiswa baru akan lebih fokus dan dapat mempersiapkan diri dengan baik dan konsentrasi tidak pecah karena memikirkan perkuliahan. ”KIM akan sangat bermanfaat karena merupakan rangkaian kegiatan pengenalan kehidupan kampus dan mahasiswa dapat belajar berinteraksi,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gema, mahasiswa Arsitek 07, ” Terus terang saya tidak setuju KIM diundur 1 semester, KIM yang sebelumnya sudah memiliki perhitungan yang pas, karena sudah termasuk dalam kegiatan orientasi, sehingga perlu diadakan di awal perkuliahan, selain itu KIM juga perlu persiapan yang matang dari panitia dan maba. Jika kita tanggapi secara bijak, KIM sangatlah bermanfaat bagi maba, karena dapat membentuk mental maba agar lebih siap dalam menghadapi perkuliahan. Apa lagi jadwal perkuliahan di teknik sangat padat,”
Tidak hanya dikalangan mahasiswa lama saja, beragam tanggapan juga muncul dari mahasiswa baru. Bagi mereka, kegiatan KIM dilaksanakan di awal ataupun di akhir perkuliahan tidak menjadi masalah. ” Menurut saya, kalau KIM ditunda itu sih tidak terlalu berpengaruh, yang jelas kita harus ikut KIM. KIM bertujuan untuk mengikat tali persaudaraan dengan maba yang lain dan mempererat sikap gotong royong,” ujar Yopy, maba Sipil 09. Lain halnya dengan Sasa, maba arsitek 09 Ia merasa KIM lebih baik dilaksanakan di awal perkuliahan. ”Saya kurang setuju KIM dilaksanakan di akhir perkuliahaan. Lebih baik langsung saja sehabis ospek, biar cepat selesai kegiatan orientasinya,” ungkapnya.
Masalah KIM yang ditunda satu semester memang menjadi polemik tersendiri di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik. Para panitia KIM yang sudah terbentuk dan susunan acara yang sudah ditetapkan dan dirapatkan selama berbulan- bulan menjadi kacau. Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Teknik, I.B Sahadewa menyatakan kegiatan KIM ditunda ada sisi baik dan buruknya. ”Kegiatan KIM ini ditunda memang ada sisi baik dan buruknya, sisi baiknya, menghilangkan kesan perploncoan, sedangkan sisi buruknya para mahasiswa baru tidak bisa menjalankan perkuliahan dengan lancar, karena masih ada hutang kegiatan orientasi. Jika disikapi secara bijak, kegiatan KIM ini sangat bermanfaat bagi maba karena akan adanya kaderisasi serta membentuk mental dan karakter maba yang benar-benar teknik, yang tidak hanya bergelut di bidang akademis, tapi juga peka di masyarakat. Antara soft skill dan hard skill mahasiswa baru menjadi seimbang, ” jelas Ketua BPM.
Ketua Senat Fakultas Teknik, Kadek Hady Surya Wirawan juga memberikan tanggapan yang tidak jauh berbeda. Akibat dari ditundanya KIM, program kerja Senat Fakultas Teknik juga menjadi terganggu ” Program kerja Senat Fakultas Teknik menjadi terganggu, karena masa berakhir jabatan saya sebagai ketua senat ditunda selama satu bulan. Dari segi konsep acara, akan ada gap dari maba dan mala, dari segi persiapan, persiapan KIM yang sekarang tidak sematang KIM sebelumnya, karena ketika selesai ujian akhir langsung diadakan KIM,” terangnya.
Untuk mengatasi itu semua, Senat Mahasiswa Fakultas Teknik sudah mengambil beberapa keputusan. ”Senat Fakultas Teknik sudah menunjuk beberapa orang untuk membentuk kepanitiaan kecil yang siap dengan segala konsekuensinya, selain itu akan ada pengumpulan maba setiap minggunya selama 4 bulan ke depan,” ungkap Ketua Senat Fakultas Teknik.
Beberapa mahasiswa menuding pengunduran KIM berkaitan dengan isu nepotisme dalam keputusan rektor ini. Hal ini karena adanya segelintir anak- anak pejabat yang yang menjadi mahasiswa baru di Universitas Udayana ini. ”Kalaupun kabar itu benar, sungguh sangat disayangkan, kenapa pejabat kok bisa kayak gitu?” komentarnya.
Apa mau dikata, kegiatan KIM yang telah disusun secara berbulan- bulan dengan susah payah akhirnya diundur. ”KIM diundur sesuai dengan aturan yang telah diterbitkan oleh rektor UNUD dan kita harus menaatinya,” terang Janardana.
By : Wimas dan Awing


Tidak ada komentar:

Posting Komentar